Ringkasan Berita

Buntok - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah DR. H. Deddy Winarwan, S.,STP.,M.,Si, beserta rombongan yang dampingi. Asisten 1 Kunjungan Kerja Study Komparatif di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.

Umum Kabupaten
| 2 tahun yang lalu

Kunker Study Komparatif Tentang Pertanian dan Sampah di Wonosobo Jateng

Hendri

Contributor

MMCBarsel - Buntok - Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah DR. H. Deddy Winarwan, S.,STP.,M.,Si, beserta rombongan yang dampingi. Asisten 1 Kunjungan Kerja Study Komparatif di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.

“Kami atas nama pribadi dan juga atas nama Pemkab Barsel mengucapkan, terima kasih atas sambutan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang telah bersedia menerima kunjungan ini.

Ada banyak hal yang ingin kami pelajari dalam diskusikan, khususnya berkenaan dengan konsep pertanian dan pengelolaan sampah, sekaligus kami juga ingin melihat upaya – upaya yang dilakukan, termasuk beberapa inovasi pengembangan potensi daerah, ” kata DR.H.Deddy Winarwan, S.,STP.,M.,Si,

Secara umum, Barito Selatan merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Tengah yang berada di Das Barito.
Kabupaten Barito Selatan mempunyai luas 6.251 Km, yang terbagi ke dalam 6 Kecamatan, dengan hampir sebagian besar Kecamatan tersebut, berada pada Das Barito, ada 86 desa dan 7 Kelurahan.

“Kami di Pemkab Barsel tetap berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pengembangan benih berbasis teknologi,” ucap  H. Deddy.

Selain itu juga H. Deddy menambahkan, Namun  berbagai kendala masih menjadi faktor pembatas dan menjadi masalah  strategis dalam membangun pertanian ke depan juga menjadi perhatian Pemkab Barsel antaranya “Penataan kawasan sentra produksi dan pengembangan Food Estate ujarnya.

Selanjutnya H. Deddy menyampaikan bahwa, Kabupaten Wonosobo telah terpilih oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2021 menjadi wilayah percontohan program food estate hortikultura, sebuah program budidaya tanaman hortikultura dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, modal, organisasi dan manajemen modern, beberapa wilayah di Kabupaten wonosobo yaitu Kali Jajar, Watumalang dan Garum menjadi lokasi pembibitan cabai, hal ini tentu saja sejalan dengan program dan kegiatan yang sedang dicanangkan oleh Pemkab Barsel, terkait dengan program Food  Estate.

Salah satu wilayah di Kabupaten Barito Selatan yakni Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), dan Dusun Selatan (Dusel), telah ditetapkan sebagai lokasi Food Estate Hortikultura sehingga kami bermaksud melakukan Study Komparatif dan pembelajaran keberhasilan Food Estate di Kabupaten Wonosobo.

“Untuk ditiru dan dimodifikasi dari  Barsel. Salah satu lokasi yang kami pilih untuk ditinjau adalah wilayah Kecamatan Sukoharjo yang menjadi lokasi pembibitan cabai”, sambungnya lagi.

“Kita berharap dengan adanya kunjungan ini  dapat membawa kemajuan perekonomian bagi para petani ditempat kami. Food Estate,” harapnya.

Pasalnya Kabupaten  Wanosobo merupakan program prioritas yang mengembangkan Kentang, Bawang Merah, Bawang Putih dan Cabai, terbukti cabai dari Wonosobo mampu membantu menstabilisasi harga cabai Nasional pada tahun 2022 yang lalu.

Keberhasilan program Food Estate memerlukan sinergitas program antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat, termasuk didalamnya kerjasama antara daerah.

“Kedepan kami ingin bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam pelaksanaan Food Estate dibidang Hortikultura,” harapnya.

Disamping itu juga H Deddy mengungkapkan, terkait permasalahan sampah masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Pemkab Barsel, sehingga perlu upaya langkah – langkah strategis dalam pengelolaan sampah antara lain melalui Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah  dengan menerapkan Reduce, Reuse dan Recycle (3R)

“Selain itu diperlukan juga menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dimulai dari lingkungan terkecil dengan memilah dan memilih sampah dan tidak membuang sampah sembarangan, ” imbuhnya.

Berkaitan hal tersebut kami dari Pemkab Barsel melaksanakan Study Komparatif untuk belajar terkait inovasi kebijakan pengelolaan sampah di Kab. Barsel, adapun inovasi  kebijakan yang akan kami pelajari di Kabupaten Wonosobo adalah

Bank sampah yang mengelola sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, selain itu juga pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi akan membawa dampak positif bagi masyarakat

“Untuk itu kami akan berkunjung dan meninjau Bank sampah
(Berkah Mulia) di Desa Wulungsari Kecamatan Selomorto yang telah dinobatkan sebagai Bank sampah Terinovatif dan Inspiratif oleh Pemkab Wonosobo tahun 2021, ” demikian H. Deddy menutup pidatonya.